Diposting : Sarsidi,S.Pd.
KS SD N 03 GENDOWANG
PENILAIAN OTENTIK
Penilaian Otentik
1. Pengertian Penilaian Otentik
Sesuai dengan karakteristiknya penerapan kurikulum 2004
diiringi oleh sistem penilaian sebenarnya, yaitu penilaian berbasis kelas.
Pendekatan penilaian itu disebut penilaian yang sebenarnya atau penilaian
otentik (authentic assesment) (Nurhadi, 2004: 168).
Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh
guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan
atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar
dikuasai dan dicapai (Nurhadi, 2004: 172).
Hakikat penilaian pendidikan menurut konsep authentic
assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui
oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan
benar. Apabila data yang dikumpulkan guru mengindikasikan bahwa siswa mengalami
kemacetan dalam belajar, guru segara bisa mengambil tindakan yang tepat. Karena
gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan di sepanjang proses
pembelajaran, asesmen tidak hanya dilakukan di akhir periode (semester)
pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar (seperti
EBTA/Ebtanas/UAN), tetapi dilakukan bersama dan secara terintegrasi (tidak
terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran (Nurhadi, 2004: 168).
Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (assesment)
bukanlah untuk mencari informasi tentang belajar siswa. Pembelajaran yang benar
seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari
(learning how to learn), bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin
informasi di akhir periode pembelajaran (Nurhadi, 2004: 168).
2. Karakteristik Penilaian Otentik
Beberapa karakteristik penilaian otentik adalah sebagai
berikut:
a. penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran.
b. penilaian mencerminkan hasil proses belajar pada kehidupan
nyata.
c. menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran, dan
metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.
d. penilaian harus bersifat komprehensif dan holistik yang
mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran.
(Santoso, 2004).
Sedangkan Nurhadi mengemukakan bahwa karakteristik authentic
assesment adalah sebagai berikut:
a. melibatkan pengalaman nyata (involves real-world
experience)
b. dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran
berlangsung
c. mencakup penilaian pribadi (self assesment) dan refleksi
d. yang diukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat
fakta
e. berkesinambungan
f. terintegrasi
g. dapat digunakan sebagai umpan balik
h. kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan
jelas
(Nurhadi, 2004: 173).
3. Tujuan & Prinsip-prinsip Penilaian Otentik
Tujuan penilaian otentik itu sendiri adalah untuk: 1) menilai
kemampuan individu melalui tugas tertentu, 2) menentukan kebutuhan
pembelajaran, 3) membantu dan mendorong siswa, 4) membantu dan mendorong guru
untuk mengajar yang lebih baik, 5) menentukan strategi pembelajaran, 6)
akuntabilitas lembaga, dan 7) meningkatkan kualitas pendidikan (Santoso, 2004).
Sedangkan prinsip dari penilaian otentik adalah sebagai
berikut:
a. Keeping track, yaitu harus mampu menelusuri dan melacak
kemajuan siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Checking up, yaitu harus mampu mengecek ketercapaian
kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
c. Finding out, yaitu penilaian harus mampu mencari dan
menemukan serta mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan terjadinya
kelemahan dalam proses pembelajaran.
d. Summing up, yaitu penilaian harus mampu menyimpulkan
apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan atau belum.
(Santoso, 2004).
4. Pelaksanaan Penilaian Otentik
Pada pelaksanaannya penilaian otentik ini dapat menggunakan
berbagai jenis penilaian diantaranya adalah: 1) tes standar prestasi, 2) tes
buatan guru, 3) catatan kegiatan, 4) catatan anekdot, 5) skala sikap, 6)
catatan tindakan, 7) konsep pekerjaan, 8) tugas individu, 9) tugas kelompok
atau kelas, 10) diskusi, 11) wawancara, 12) catatan pengamatan, 13) peta
perilaku, 14) portofolio, 15) kuesioner, dan 16) pengukuran sosiometri
(Santoso, 2004).
Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar penilaian prestasi
siswa menurut Nurhadi (2004: 174) adalah sebagai berikut:
a. proyek/kegiatan dan laporannya
b. hasil tes tulis (ulangan harian, semester, atau akhir
jenjang pendidikan)
c. portofolio (kumpulan karya siswa selama satu semester atau
satu tahun)
d. pekerjaan rumah
e. kuis
f. karya siswa
g. presentasi atau penampilan siswa
h. demonstrasi
i. laporan
j. jurnal
k. karya tulis
l. kelompok diskusi