Minggu, 25 Desember 2011


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD



Salah satu tujuan utama pengajaran bahasa adalah mempersiapkan siswa untuk melakukan interaksi yang bermakna dengan bahasa yang alamiah. Agar interaksi dapat bermakna bagi siswa, perlu didesain secara mendalam program pembelajaran bahasa Indonesia. Desain yang bertumpu pada kontekstual, konstruktif, komunikatif, intergratif, dan kuantum yang didasari oleh kompetensi dasar siswa.

Kemampuan berbahasa Indonesia berarti siswa terampil menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia. Menghayati bahasa dan sastra Indonesia berarti siswa memiliki pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia, dan memiliki sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

1. Pengertian Metodologi Pembelajaran Bahasa

Strategi pembelajaran merupakan aspek penting dalam kemajuan pendidikan di sekolah. Apalagi saat ini, Indonesia mulai berbenah diri dalam pelaksanaan pendidikan bagi warganya mulai diversifikasi kurikulum yang dapat melayani kemampuan sumber daya manusia, kemampuan siswa, sarana pembelajaran, dan budaya di daerah. Guru diharapkan menjadi seorang yang kaya akan teknik pembelajaran dan mampu menerapkan kapan, di mana, bagaimana, dan dengan siapa diterapkan metode tersebut.

Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya aspek yang juga paling penting dalam keberhasilan pembelajaran adalah penguasaan metode pembelajaran.
Strategi meliputi pendekatan, metode, dan teknik. Pendekatan adalah konsep dasar yang melingkupi metode dengan cakupan teoritis tertentu. Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran. Teknik adalah cara konkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

Pendekatan komunikatif menekankan pada bahasa sebagai alat berkomunikasi. Tujuan akhir yang ingin dicapai ialah agar siswa terampil menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Komunikasi tidak selalu bersifat formal atau resmi tetapi juga mungkin bersifat tidak formal. Karena itu bahan pengajaran tidak hanya ditekankan kepada ragam baku tetapi juga ragam lainnya. Bahan pengajaran bahasa harus sesuatu yang bermakna bagi siswa. Hal ini diwujudkan antara lain dalam pemilihan bahan pengajaran yang berkaitan dengan ragam-ragam komunikasi seperti tersebut di atas.
Guru bahasa Indonesia harus menyadari sungguh-sungguh bahwa keterampilan menggunakan bahasa sebagai alat berkomunikasi akan tercapai bila siswa diberi kesempatan: memahami teori, mempraktikkan teori, serta berlatih menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Metode adalah cara-cara mengajar yang telah disusun berdasarkan prinsip dan sistem tertentu (Basennang, 1989:45). Hakikat metode pengajaran bahasa berdasarkan pendapat Basennang sesungguhnya tidak lain adalah persoalan pemilihan bahan yang akan diajarkan, penentuan cara-cara penyajiannya, dan cara mengevaluasinya. Orientasi pada tujuan pengajaran yang ingin dicapai.


Teknik merupakan satu rancangan menyeluruh untuk menyajikan secara teratur bahan-bahan pengajaran bahasa, tidak ada bagian-bagian yang saling bertentangan dan semuanya berdasarkan pada asumsi pendekatan (Parera,1993:93). Menurut Parera, sebuah metode ditentukan oleh:
1) Hakikat bahasa
2) Hakikat belajar mengajar bahasa
3) Tujuan pengajaran bahasa
4) Silabus yang digunakan
5) Peran guru, siswa, dan bahan pengajaran.
Metodologi adalah ilmu mengenai metode, dan istilah metode ini mencakup: silabus, pendekatan, strategi/teknik, materi, dan gaya guru. (H.G. Tarigan,1989:18). Jadi dalam setiap pengajaran diperlukan suatu metode untuk mencapai tujuan pengajaran tersebut.
Setiap metode pengajaran bahasa pada dasarnya menginginkan hasil yang sama yaitu agar para siswa dapat membaca, berbicara, memahami, menerjemahkan, dan mengenali penerapan-penerapan tata bahasa yang dipelajari.
Oleh karena itu, guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi yang di dalamnya terdapat pendekatan, metode, dan teknik secara spesifik.
3. Jenis-Jenis Metode Pengajaran Bahasa Indonesia
Proses belajar mengajar mencakup sejumlah komponen. Komponen proses belajar mengajar tersebut adalah siswa, guru, tujuan, bahan, metode, media, dan evaluasi. (C.E. Beeby, 1982 dalam Djago Tarigan, 1995:18) salah satu kelemahan dalam pengajaran, termasuk pengajaran bahasa, di SD adalah dalam komponen metode. Guru cenderung mengajar secara rutin, kurang bervariasi dalam menyampaikan bahan pengajaran.
Cara mengajar guru sangat berpengaruh kepada cara belajar siswa. Bila guru mengajar hanya dengan metode ceramah maka dapat diduga siswa belajar secara pasif dan hasilnya pun berupa pemahaman materi bersifat teoritis. Belajar melalui pengalaman semakin jauh dari kenyataan.
Untuk mengatasi hal itu maka setiap guru, juga guru bahasa Indonesia, di SD harus mengenal, memahami, menghayati, dan dapat mempraktikkan berbagai metode pengajaran bahasa. Minimal ada 14 metode yang pantas dikuasai oleh guru (Djago Tarigan, 1995:19). Metode yang dimaksud adalah:
1. metode penugasan
2. metode eksperimen
3. metode proyek
4. metode diskusi
5. metode widyawisata
6. metode bermain peran
7. metode demonstrasi
8. metode sosiodrama
9. metode pemecahan masalah
10. metode tanya jawab
11. metode latihan
12. metode ceramah
13. metode bercerita, dan
14. metode pameran
Mungkin sekali tidak semua metode tersebut di atas cocok digunakan sebagai metode pengajaran bahasa Indonesia di SD. Tetapi sebagian di antaranya dapat digunakan sebagai metode pengajaran bahasa Indonesia di SD.
Proses pembelajaran bahasa Indonesia harus bertumpu ke siswa sebagai subjek belajar. Materi pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dengan penggunaan bahasa Indonesia dewasa ini. Pembelajaran diarahkan ke pemakaian sehari-hari baik lisan maupun tulis dalam konteks bahasa Indonesia. Pemakaian bahasa indonesia tersebut di antaranya melalui wacana tulis dan lisan. Wacana tulis berkembang melalui buku pengetahuan, surat kabar, iklan, persuratan, dan lainnya. Sedangkan wacana lisan berkembang melalui percakapan sehari-hari, radio, televisi, pidato, dan sebagainya. Dengan begitu, siswa pembelajar bahasa Indonesia dapat mengikuti zamannya.
Yang belajar dalam kelas adalah siswa bukan guru. Siswa hendaklah diarahkan ke pengembangan potensi diri sendiri. Bukankah siswa hidup di zaman ini? Artinya, segala masalah kebahasaan yang perlu dimainkan di sekolah haruslah juga sesuai dengan zamannya. Kata, kalimat, paragraf, bahkan tulisan harus bernuansa kekinian. Sumber kebahasaan yang digunakan oleh guru juga harus mengacu ke minat dan harapan siswa. Dengan begitu, siswa dapat tertarik dengan pembelajaran bahasa Indonesia.
4. Aplikasi Teknik Pengajaran Bahasa Indonesia di SD
Bahasa Indonesia diajarkan pada setiap jenjang sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar, menengah, sampai ke perguruan tinggi. Walaupun pengajaran bahasa Indonesia sudah dilaksanakan secara ekstensif dalam lembaga pendidikan formal, hasilnya belum memuaskan. Kemampuan berbahasa Indonesia para siswa lulusan SD, SMP, ataupun SMA belum memadai. Bahkan para dosen pembimbing skripsi di perguruan tinggi pun sering mengeluh karena kemampuan berbahasa mahasiswanya kurang memuaskan.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas dan diperkuat lagi oleh pentingnya bahasa bagi manusia maka wajarlah apabila guru membenahi dan memantapkan kembali pengajaran bahasa Indonesia. Pemantapan pengajaran ini harus berlangsung serempak pada setiap jenjang pendidikan pengajaran bahasa harus menghasilkan siswa-siswa yang terampil menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi. Terampil berbahasa bermakna terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia.
Pengajaran bahasa di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan terarah. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk menanamkan tiga hal. Pertama, guru dapat menanamkan pengetahuan dasar bahasa Indonesia. Kedua, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai, dan bangga akan bahasa Indonesia pada diri siswanya. Ketiga, guru dapat meningkatkan keterampilan berbahasa para siswa-siswanya. Siswa yang sudah dibekali dengan landasan yang kuat mengenai pengetahuan sikap positif terhadap pengajaran bahasa Indonesia, dan keterampilan berbahasa yang bersangkutan akan lebih mudah menyelesaikan studinya.
Langkah awal yang harus dilalui oleh guru sebelum merencanakan dan melaksanakan pengajaran bahasa Indonesia di SD adalah memahami benar-benar pedoman petunjuk atau karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Pedoman ini dapat kita baca pada kurikulum dengan perangkatnya, buku-buku pengajaran bahasa, dan buku-buku mengenai bahasa dan sastra Indonesia.
Sebagian besar dari siswa SD tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, tetapi bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Melalui kegiatan belajar mengajar di SD mereka diperkenalkan dengan bahasa Indonesia. Melalui kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia ini pula dapat ditumbuhkan nasionalisme untuk mencintai Indonesia terhadap anak-anak daerah berlangsung secara formal.
Melalui pengajaran bahasa di SD diharapkan siswa mendapat bekal yang mantap untuk mengembangkan dirinya dalam pendidikan berikutnya dan hidup bermasyarakat. Dalam bidang pengetahuan siswa memiliki pemahaman dasar-dasar kebahasaan terutama bahasa baku. Dalam bidang afektif siswa harus diarahkan agar mempunyai sikap positif terhadap bahasa Indonesia.
Ahli pengajaran bahasa yang terkenal, (Macky,1972 dalam Djago Tarigan, 1995: 21) menyatakan bahwa metode bersifat netral, tidak ada metode yang baik dan dan tidak ada metode yang jelek . Baik atau buruknya sesuatu metode ditentukan oleh guru yang menggunakan metode tersebut. Bila guru dapat menggunakan metode tersebut maka maka metode itu menjadi baik. Sebaliknya, bila guru menggunakan metode itu secara tidak tepat maka metode itu pun menjadi tidak baik.
Metode yang digunakan dengan tepat, atau metode yang baik dapat memberikan dampak, antara lain:
1) Memikat, menantang atau merangsang siswa untuk belajar.
2) Memberikan kesempatan yang luas serta mengaktifkan siswa secara mental dan fisik dalam belajar. Keaktifan itu dapat berwujud latihan, praktek atau mencoba melaksanakan sesuatu.
3) Tidak terlalu menyulitkan fungsi guru dalam penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian program pengajaran.
4) Dapat mengarahkan kegiatan belajar ke arah tujuan pengajaran.
5) Tidak menuntut peralatan yang rumit, mahal, dan sukar mengoperasikannya.
6) Mengembangkan kreativitas siswa.
7) Menggali dan mengembangkan potensi siswa secara individu maupun secara kelompok.
8) Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
9) Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Berdasarkan pendapat Macky tersebut di atas dapat pula kita katakan bahwa metode pengajaran bahasa Indonesia pun bersifat netral. Ia menjadi baik di tangan guru yang tepat menggunakannya. Ia akan menjadi jelek di tangan guru yang salah menggunakannya. Guru diharapkan dapat memilih dan menerapkan metode pengajaran yang tepat dalam setiap proses belajar mengajar di kelas. Metode yang dipilih dan diterapkan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, keadaan siswa seperti kemampuan, minat, dan lingkungannya. Metode pengajaran itu harus pula bervariasi dan memberikan pengalaman berbahasa yang beraneka bagi siswa,
merangsang siswa untuk belajar, serta memudahkan siswa memahami bahan pembelajaran. Metode yang dipilih pun harus mudah dioperasikan dan tidak menuntut peralatan yang rumit.
Dengan demikian berbagai pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia seperti: menyimak, berbicara, membaca, menulis, apresiasi sastra, dan kebahasaan membutuhkan metodik khusus untuk menunjang terlaksananya tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
1. Teknik Pengajaran Menyimak
Menyimak atau mendengarkan adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa. Menyimak berkaitan erat dengan berbicara, membaca, dan menulis. Namun hubungan antara menyimak dan berbicara lebih erat bila dibandingkan dengan hubungan antara menyimak dan membaca ataupun menyimak dan menulis. Komunikasi lisan tidak akan berjalan bila menyimak tidak disertai berbicara atau sebaliknya berbicara mestilah disertai kegiatan menyimak.
Guru bahasa Indonesia di SD harus berupaya agar pengajaran menyimak disenangi oleh siswa. Hal ini dapat terlaksana apabila guru benar-benar menguasai materi dan cara atau metode pengajaran menyimak. Khusus dalam metode pengajaran menyimak tersebut guru harus mengenal, memahami, menghayati, serta dapat mempraktikkan berbagai cara pengajaran menyimak. Teknik pengajaran menyimak yang dapat diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, antara lain:
a. Teknik Simak – Ulang Ucap
Teknik simak – ulang ucap biasanya digunakan dalam melatih siswa melafalkan dengan tepat unit-unit bahasa mulai dari unit terkecil sampai unit terbesar misalnya fonem, kata, kelompok kata, kalimat, dan paragraf atau wacana pendek. Model ucapan yang akan diperdengarkan dan tiru oleh siswa harus dipersiapkan secara cermat oleh guru. Bila memungkinkan guru dapat merekam model itu dalam pita rekaman.
Di samping hal tersebut di atas, metode simak – ulang ucap sangat baik untuk melatih siswa mengucapkan kembali atau meniru lagu kalimat, tekanan kalimat, dan tekanan kata dalam puisi.
b. Teknik Simak – Kerjakan
Teknik simak-kerjakan dalam pengajaran menyimak digunakan dalam memperkenalkan dan membiasakan siswa akan suruhan atau perintah. Biasanya suruhan atau perintah itu tersirat dalam kata kerja dasar, kata kerja berakhiran –kan, -i, atau –lah. Model suruhan atau perintah dipersiapkan oleh guru lalu disampaikan secara lisan kepada siswa.
c. Teknik Simak – Tulis
Teknik simak – tulis dikenal juga dengan dikte. Latihan dikte menuntut keseriusan siswa seperti memusatkan perhatian, mengenali fonem, tanda-tanda baca, penulisan huruf besar, membedakan ujaran langsung dan tak langsung, memperhatikan permulaan atau akhir paragraf dsb.
2. Teknik Pengajaran Berbicara
Keterampilan berbicara menunjang keterampilan bahasa lainnya. Pembicara yang baik memberikan contoh yang dapat ditiru oleh penyimak yang baik. Pembicara yang baik memudahkan penyimak untuk menangkap pembicaraan yang disampaikan. Keterampilan berbicara menunjang pula keterampilan menulis sebab pada hakikatnya antara berbicara dan menulis terdapat kesamaan dan perbedaan. Dua-duanya bersifat produktif. Dua-duanya berfungsi sebagai penyampai, penyebar informasi. Bedanya terletak dalam media. Bila berbicara menggunakan media bahasa lisan maka menulis menggunakan bahasa tulisan. Namun keterampilan menggunakan bahasa lisan akan menunjang keterampilan bahasa tulis. Begitu juga kemampuan menggunakan bahasa dalam berbicara jelas pula bermanfaat dalam memahami bacaan. Apalagi dalam cara mengorganisasikan isi pembicaraan hampir sama dengan cara mengorganisasikan isi bahan bacaan.
Keterampilan berbicara bersifat mekanistis. Semakin sering dilatihkan atau digunakan semakin lancar orang berbicara. Pembinaan dan pengembangan keterampilan berbicara harus melalui pendidikan atau pengajaran berbahasa. Hal ini dapat berlangsung di dalam dan di luar sekolah.
Pembinaan dan pengembangan keterampilan berbicara siswa di sekolah menjadi tanggung jawab guru-guru bahasa Indonesia. Mereka harus dapat menciptakan suasana dan kesempatan belajar berbicara bagi siswa-siswa. Mereka harus sabar dan tekun memotivasi dan melatih siswa berbicara. Karena itu guru bahasa Indonesia harus mengenal, mengetahui, menghayati, dan dapat menerapkan berbagai teknik, teknik atau cara mengajarkan keterampilan berbicara, sehingga pengajaran berbicara menarik, merangsang, bervariasi, dan menimbulkan minat belajar berbicara bagi siswa. Teknik pengajaran berbicara yang dapat diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, antara lain:
a. Teknik Ulang-Ucap
Teknik ulang-ucap sangat baik digunakan dalam melatih siswa mengucapkan atau melafalkan bunyi bahasa kata, kelompok kata, kalimat, ungkapan, peribahasa, semboyan, kata-kata mutiara, paragraf, dan puisi yang pendek. Pada kelas-kelas rendah teknik ini biasa digunakan dalam melatih siswa mengucapkan fonem kata-kata, dan kalimat-kalimat yang pendek. Model ucapan harus jelas, jernih, dan tepat. Guru bahasa harus dapat menjadi model yang akan ditiru oleh siswa. Model ucapan ini dapat berupa ucapan langsung atau lisan dan dapat pula berupa rekaman. Berikut ini disajikan beberapa contoh dalam bentuk kegiatan guru dan siswa pada pembelajaran berbicara di Sekolah Dasar.
b. Teknik Lihat – Ucap
Teknik lihat-ucap digunakan dalam merangsang siswa mengekspresikan hasil pengamatannya. Yang diamati dapat berbagai hal atau benda, gambar benda, atau duplikat benda. Pada kelas-kelas rendah benda yang diperlihatkan untuk diamati sebaiknya benda-benda yang dekat dengan kehidupan siswa. Lebih baik lagi bila benda itu nyata. Jadi bukan benda atau hal yang bersifat abstrak. Bila benda atau hal yang bersifat abstrak dapat diberikan pada kelas-kelas lanjutan.
c. Teknik Deskripsi
Deskripsi berarti menggambarkan, melukiskan, atau memerikan sesuatu secara verbal. Teknik deskripsi digunakan untuk melatih siswa berani berbicara atau mengekspresikan hasil pengamatannya terhadap sesuatu. Melalui deskripsi ini, pembicara menggambarkan sesuatu secara verbal kepada para pendengarnya.
3. Teknik Pengajaran Membaca
Keterampilan membaca perlu sekali dikuasai oleh setiap siswa. Pertama, saat siswa dalam proses penyelesaian studinya keterampilan membaca diperlukan dalam mempelajari setiap mata pelajaran. Setiap mata pelajaran pasti memiliki buku teks yang harus dicerna oleh siswa. Kedua, bila siswa nantinya terjun dalam kehidupan bermasyarakat di luar sekolah keterampilan membaca itu tetap sangat diperlukan. Misalnya membaca koran, majalah, dsb. Bahkan dalam keadaan santai pun keterampilan ini tetap diperlukan. Misalnya membaca menu di restoran saat beristirahat, membaca teks film, dsb.
Pengembangan keterampilan membaca tersebut pertama-tama dibebankan kepada guru bahasa Indonesia di SD. Melalui pengajaran bahasa Indonesia, pokok bahasan membaca, guru harus mengarahkan siswanya agar dapat:
1) membaca atau melek huruf,
2) memahami pengertian dan peranan membaca,
3) memahami teori dasar membaca,
4) memiliki minat baca,
5) memiliki keterampilan membaca.
Melalui pokok bahasan membaca siswa mengenal, memahami, dan menghayati struktur bahasa mulai dari struktur yang terkecil sampai struktur yang terbesar. Struktur bahasa mencakup delapan aspek. Secara berjenjang struktur bahasa itu diurutkan sebagai berikut:
1) fonem,
2) morfem,
3) kata,
4) frasa,
5) klausa,
6) kalimat,
7) paragraf, dan
8) wacana.
Jenis kegiatan membaca ada bermacam-macam. Namun yang terpenting diantaranya adalah kegiatan membaca pemahaman. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang diikuti siswa semakin tinggi pula tuntutan penguasaan Keterampilan membaca pemahaman tersebut. Aktivitas siswa dalam membaca pemahaman selalu mengacu kepada pengecekan pemahaman siswa terhadap isi bacaan. Termasuk di dalamnya pemahaman kata, ungkapan, kalimat, isi paragraf, bacaan. Termasuk di dalamnya pemahaman kata, ungkapan, kalimat, isi paragraf, dan isi wacana dan akhirnya siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan.
Guru harus berupaya agar pengajaran membaca disukai oleh siswa. Hal ini dapat terlaksana apabila guru telah menguasai materi dan cara penyampaian materi. Dalam segi penyampaian materi guru harus sudah mengenal, mamahami, menghayati, dan dapat
menerapkan berbagai teknik pengajaran membaca. Berikut ini disajikan beberapa contoh dalam bentuk kegiatan guru dan siswa pada pembelajaran membaca di Sekolah Dasar.
a. Teknik Lihat dan Baca
Guru mempersiapkan dengan cermat bahan bacaan yang akan diperlihatkan kepada siswa. Bahan bacaan tersebut dapat berupa fonem, kata, kalimat, ungkapan, semboyan, atau puisi-puisi pendek. Khusus dalam membaca permulaan bahan bacaan disertai bendanya atau gambar bendanya.
4. Teknik Pengajaran Menulis
Di sekolah pihak yang paling berkompeten menumbuhkan keterampilan menulis ini adalah guru bahasa Indonesia. Mereka harus melatih anak didiknya agar terampil menulis. Lebih-lebih guru bahasa Indonesia di SD harus dapat menumbuhkan keterampilan menulis ini pada setiap siswanya.
Menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan mudah dimengerti.
Keterampilan mengekspresikan pikiran melalui bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan mudah dimengerti itulah yang harus dilatih oleh guru bahasa Indonesia pada siswanya. Hal ini bisa dicapai melalui latihan menulis terarah dan berencana. Misalnya latihan menulis dalam bentuk yang paling sederhana, biasa, dan sukar. Berikut ini disajikan beberapa contoh dalam bentuk kegiatan guru dan siswa pada pembelajaran menulis di Sekolah Dasar.
a. Teknik Menggambar Garis
Menggambar garis digunakan dalam pengajaran pra-menulis. Tujuannya melatih otot-otot tangan agar terbiasa melakukan gerak dalam menulis. Garis-garis yang digambar adalah garis lurus, melengkung, membulat, dsb. Semua garis-garis tersebut relevan dengan penulisan huruf atau abjad. Dengan perkataan lain menggambar garis merupakan persiapan ke arah penulisan huruf.
Contoh kegiatan guru dan siswa pada saat menggambar garis tegak lurus:
Guru : Anak-anak lihat baik-baik garis berikut!
Siswa : (Melihat cara membuat garis dan gambar garis).
Guru : Sekarang anak-anak meniru Ibu menggambar garis lurus. Masing-masing menggambar di udara atau di awang-awang dahulu. Lihat baik-baik gerak tangan Ibu.
Siswa : Mengikuti dan meniru gerak tangan dari atas ke bawah membentuk garis lurus.
Guru : Sekarang lakukan hal tadi dalam bukumu masing-masing.
Siswa : (Menggambar garis-garis tegak di bukunya masing-masing).
Guru : (Berkeliling kelas memperhatikan siswa menggambar garis serta menolong siswa yang mengalami kesulitan).
b. Teknik Menyalin Huruf
Mengarahkan siswa agar dapat menyalin huruf harus berencana, terarah, selangkah demi selangkah. Mula-mula guru memperlihatkan gambar huruf yang cukup besar. Gambar itu dapat ditempelkan pada papan tulis. Atau setiap siswa mendapat kartu huruf tersebut.
Setelah mengamati gambar huruf siswa mengikuti garis-garis gambar dengan ujung pensil atau ujung jarinya. Petunjuk garis mana yang pertama diikuti dan arahnya ke mana sangat membantu siswa. Langkah berikutnya menghubungkan titik-titik pada gambar huruf yang sebagian garisnya dihilangkan. Sekali arah panah membantu siswa dalam bekerja. Setelah langkah pertama dan kedua dilakukan berulang-ulang siswa siap dan dapat menyalin huruf itu secara utuh. Begitu juga dengan huruf-huruf lainnya yang sama dilakukan oleh siswa. Akhirnya siswa dapat menuliskan huruf.
5. Teknik Pengajaran Apresiasi Sastra
Pengajaran apresiasi sastra di SD pada dasarnya ingin menanamkan hakikat apresiasi itu pada tingkat yang paling dasar. Itulah sebabnya materi pelajaran kadang-kadang diambil dari puisi atau prosa yang isinya sejalan dengan perkembangan jiwanya.
Sastra diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sampai sekolah menengah atas. Materi pengajaran sastra untuk ketiga jenjang pendidikan tersebut di atas tersusun secara lengkap dan utuh. Khusus untuk Sekolah Dasar materi sastra itu mencakup:
1) mitologi, dongeng, dan hikayat dari berbagai daerah,
2) cerita (fiksi) asli dan edisi yang disederhanakan,
3) puisi anak dan puisi modern/lama yang sederhana, dan
4) drama anak atau drama sederhana.
Apresiasi adalah pengenalan terhadap tingkatan pada nilai-nilai yang lebih tinggi. Artinya, seseorang yang memiliki apresiasi terhadap sesuatu, mampu menetapkan dengan tepat bahwa sesuatu itu baik, kurang baik, atau buruk. Meningkatkan apresiasi siswa berarti meningkatkan kemampuan memahami, menikmati, dan menilai suatu karya sastra. Dengan kata lain, kemampuan berapresiasi, dapat pula ditafsirkan sebagai tingkat kepekaan siswa terhadap nilai-nilai karya satra.
Berikut ini disajikan sejumlah teknik pengajaran sastra. Setiap teknik diberi penjelasan secara singkat. Kemudian disertakan juga contoh penggunaannya dalam bentuk kegiatan belajar mengajar di kelas. Teknik yang dimaksud antara lain:
a. Teknik Memperkenalkan
Teknik memperkenalkan biasa digunakan pada siswa kelas-kelas rendah. Melalui teknik ini siswa diarahkan kepada contoh-contoh karya sastra seperti puisi, prosa, dan drama sederhana. Pengenalan hasil sastra merupakan jembatan ke arah mencintai hasil sastra.
Proses pengenalan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai saluran. Misalnya pendengaran seperti menyimak pembacaan puisi-puisi pendek, kutipan prosa atau drama. Pengenalan itu dapat pula melalui menyimak dan mengucapkan kembali, menyimak dan menuliskan kembali, membaca dan menyalin atau menonton dramatisasi, pementasan, dan deklamasi. Jadi pengenalan hasil sastra dapat dilakukan melalui telinga mata, atau saraf (gerak tangan).
1). Simak
Bahan yang disampaikan harus dipilih dengan sebaik-baiknya. Taraf kesukaran, bahasa, struktur harus berimbang dengan kemampuan siswa. Bahasa tersebut akan lebih baik lagi apabila berada dalam pusat minat siswa.
2). Simak – Ulang Ucap
Pelaksanaannya adalah seperti berikut. Bahan itu disampaikan secara lisan kemudian siswa mengulangi ucapan guru. Atau bahan itu direkam dalam pita suara dan diperdengarkan kepada siswa. Kemudian siswa mengulangi ucapan seperti suara rekaman.
3). Simak-Tulis
Pada teknik simak-tulis kegiatan diikuti oleh menuliskan apa yang telah disimak. Karena itu bahan yang telah dipersiapkan dalam teknik simak – ulang ucap dapat digunakan sepenuhnya dalam pelaksanaan simak-tulis.
Guru : Di sini senang
Di sana senang
Di mana-mana kita senang.
Siswa : (Menulis, rekamannya seperti berikut)
Di sini senang
Di sana senang
Di mana-mana kita senang.
b. Teknik Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan mengenai isi bacaan sering sekali dipraktekkan dalam pengajaran bahasa. Hal ini pun dapat dilakukan dalam pengajaran sastra. Salah satu cara untuk mengukur pemahaman siswa terhadap suatu karya sastra ialah melalui jawaban siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi karya sastra tersebut.
6. Teknik Pengajaran Kebahasaan
Pengajaran kebahasaan adalah salah satu aspek pengajaran bahasa Indonesia di SD yang meliputi: struktur kata, bentuk-bentuk kata, cara pembentukan kata, susunan kata dalam kelompok kata dalam klausa dan dalam kalimat, serta seluk beluk dalam kalimat. Tujuan pengajaran kebahasaan adalah agar siswa memahami struktur dasar bahasa serta dapat menerapkannya dalam kalimat baik secara lisan maupun tulisan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengajaran kebahasaan tidak boleh berhenti pada pemahaman teori atau struktur dasar bahasa saja tetapi harus dilanjutkan sampai keterampilan menggunakan struktur itu. Mereka harus diberi kesempatan luas bagaimana menggunakan bahasa. Siswa belajar memahami makna kata serta penggunaannya dalam kalimat. Jadi siswa diberi kesempatan mempelajari aturan bahasa dan penerapan aturan itu dalam kegiatan berbahasa.
Melalui pengajaran kebahasaan guru mengarahkan siswanya agar:
1) memahami konsep struktur dasar bahasa Indonesia,
2) dapat membentuk kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat,
3) dapat menerapkan struktur dasar bahasa dalam kalimat baik secara lisan maupun tulisan,
4) dapat menerapkan struktur bahasa tersebut dalam penggunaan bahasa sebagai alat berkomunikasi.
Berikut ini dibahas sejumlah teknik pengajaran kebahasaan. Setiap teknik akan diberi penjelasan dan contoh penerapannya dalam bentuk kegiatan guru dan siswa dalam kelas. Teknik pengajaran kebahasaan yang dimaksud, antara lain:
a. Teknik Melengkapi Kalimat
Ada beberapa cara yang digunakan dalam melengkapi kalimat. Pertama menyempurnakan afiksasi pada kata yang belum sempurna bentuknya, misalnya awalan, sisipan, akhiran, atau awalan dan sisipan. Kedua mengalihkan kelas kata, misalnya dari kata benda menjadi kata sifat. Ketiga menjadikan kata dasar menjadi kata ulang. Keempat menggantikan kata kepunyaan dengan bentuk –ku, -mu, -nya.
b. Teknik Menjawab Pertanyaan
Tanya jawab atau menjawab pertanyaan adalah salah satu cara untuk memancing siswa berekspresi. Ekspresi atau jawab siswa dalam kalimat sempurna sangat efektif dalam melatih siswa menyusun kalimat. Secara tidak sadar mereka diarahkan menyusun kalimat yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
De Porter, Bobbi dkk. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. 2002.
________________. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. 2002.
Hernowo, Quantum Writing. Bandung: Mizan Learning Center. 2003.
Karsimin, Akung Keterampilan Dasar Mengajar (Modul Umum). Departemen Pendidkan Nasional, Direktoratt Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Dierktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 2002.
Nasution. Berbagai Pendidikan dalam Proses Belajar dan Mengajar.. Jakarta : PT Bina Aksara. 1984.
Nurhadi, Agus Gerrad Senduk. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Surabaya: Universitas Negeri Malang. 2003.
Parera, J.D., Leksikon. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Popham, W. James dan Eva L. Baher. Bagaimana Mengajar Secara Sistematis. Yogyakarta: Kanisius, 1984.
Purwanto, Ngalim dan Djenian Alim. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Bandung: PT Rosda Jaya Putra, 1997.
Saliwangi, Basennang. Pengantar Strategi Belajar Bahasa Indonesia.
Malang: IKIP Malang, 1989.
Sudarmanto, Y.B. Tuntutan Metodologi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 1993.
Sudaryanto, Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi di SMU, Diklat Instruktur Guru Bahasa Indonesia SMU. Pusat Pengembangan Penetaran Guru Bahasa, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan Minggu ke- 1 sampai 3 (3 minggu)


I. Standar Kompetensi : 
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kebupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar
 :
Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota provinsi) 
dengan menggunakan skala sederhana
III. lndikator : 
● Membaca lambang/simbol dalam peta daerah tempat
tinggalnya 
● Menunjukkan tempat-tempat penting di kabupaten/kota
daerahtempat tinggalnya pada peta seperti tempat
bersejarah, pelabuhan laut/udara, dan lain-lain
● Menunjukkan daerah tempat tinggalnya (kabupaten/kota)
● Menunjukkan ibukota dan namanya di provinsi tempat
tinggalnya
● Menggambar peta kabupaten/kota dan atau provinsi tempat
tinggalnya dengan rnenggunakan skala sederhana


IV. Materi Pokok
Membaca peta lingkungan setempat dengan menggunakan skala sederhana

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1 - 3)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Tanya jawab seputar peta dan simbolnya
Siswa diajak menyanyi lagu ”Dari Sabang sampai Mereauke” 
2. Kegiatan inti
- Siswa ditugasi membaca lambang/simbol pada peta
- Menunjukkan tempat-tempat penting dalam peta
3. Kegiatan akhir
Menugasi anak maju membaca peta dan menunjukkan tempat-tempat penting
di daerah kabupaten/kota, dan provinsi tempat tinggalnya
Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
- Tanya jawab tentang jumlah daerah kabupaten/kota di provinsinya
- Guru memanfaatkan peta untuk menunjukkan daerahnya
2. Kegiatan inti
- Menunjukkan daerah tempat tinggalnya
- Menunjukkan tempat ibukota daerah kabupaten/kota dan provinsinya beserta nama
daerah ibukota tersebut
3. Kegiatan akhir
Secara acak guru menugasi murid untuk menunjukkan daerah tempat tinggalnya
Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Guru menunjukkan daerah tempat tinggal anak-anak
dan menyuruh murid mengamati peta yang ada di papan tulis
2. Kegiatan inti
- Guru menjelaskan langkah-langkah menggambar peta
- Murid menggambar peta dengan menggunakan skala sederhana 
3. Kegiatan akhir
Siswa ditugasi menggambar peta

VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Peta/atlas/globe dan peralatan menggambar
2. Sumber : Buku IPS Asy’ari kelas IV SD Erlangga halaman 1 - 10
Buku pendamping yang relevan


VII. Penilaian
Tes dan nontes
Tes
Dalam tes ini disajikan dengan tes tulis bentuk uraian
Sedangkan dalam nontes disajikan kinerja, penugasan, dan portofolio

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud legenda pada sebuah peta?
2. Jelaskan manfaat skala dalam peta!
3. Apa artinya skala 1 : 1.000.000 dalam suatu peta?
4. Tulislah apa saja tempat-tempat penting yang ada di daerah tempat tinggalmu!
5. Tulislah langkah-langkah menggambar peta!

Nontes 
1. Kinerja : Kesungguhan anak membaca simbol/lambang dalam peta
2. Penugasan : Menunjukkankan letak tempat-tempat penting dalam peta
3. Portofolio : Menggambar peta Indonesia dengan diperbesar 2 kali


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan Minggu ke- 4 sampai 6 (3 minggu)


I. Standar Kompetensi :
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kebupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/
kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya 
III. lndikator :
● Mengidentifikasi ciri-ciri dan manfaat kenampakan alam 
● Menunjukkan ciri-ciri sosial dan budaya di kabupaten/kota 
provinsi tempat tinggalnya
● Menjelaskan keanekaragaman sosial di daerahnya
● Menjelaskan keanekaragaman budaya di daerahnya
● Menunjukkan tempat suku bangsa yang ada di daerahnya
● Menunjukkan tempat budaya di daerahnya
IV. Materi Pokok
Kenampakan alam dan keragaman sosial budaya

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 4-6)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Tanya jawab tentang nama-nama pelabuhan dan bandar udara serta kenampakan
alam lainnya yang ada di daerahnya
2. Kegiatan inti
- Menjelaskan macam-macam kenampakan alam
- Menjelaskan ciri-ciri kenampakan alam di kabupaten/kota dan provinsi setempat
- Menunjukkan ciri-ciri sosial budaya yang ada di daerahnya
3. Kegiatan akhir
Siswa membuat rangkuman materi
Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Siswa menunjukkan pada peta tempat suku dan budaya di daerahnya
2. Kegiatan inti 
- MenjeIaskan keanekaragaman sosial di kabupaten/kota dan provinsinya
- Menjelaskan keanekaragaman budaya di daerahnya
3. Kegiatan akhir
Siswa merangkum materi pelajaran
Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Guru menunjukkan keragaman sosial dan budaya di daerahnya
2. Kegiatan inti
- Mengamati peta tempat suku bangsa dan budaya di daerahnya
- Menunjukkan tempat suku bangsa di daerahnya
- Menunjukkan tempat budaya di daerahnya
3. Kegiatan akhir
Siswa menunjukkan dalam peta tempat suku bangsa dan budaya di daerahnya

VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar kenampakan/pemandangan alam
Gambar pakaian adat
Gambar rumah adat
Gambar gunung meletus
Gambar bencana alam banjir
2. Sumber : Buku IPS Asy’ari kelas IV Erlangga halaman 11 - 28
Buku pendamping yang relevan

VII. Penilaian
Tes dan Nontes
Tes
 
Dalam tes ini disajikan tes tulis dalam bentuk isian

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Kenampakan alam ada dua yaitu buatan dan ....
2. Pabrik termasuk kenampakan alam ....
3. Pemandangan alam termasuk kenampakan alam ....
4. Suku Sasak terdapat di Provinsi ....
5. Rumah gadang terdapat di daerah ....
6. Tari jaipongan ada di daerah ....
7. Masyarakat pesisir kebanyakan bekerja di bidang ....
8. Kenampakan alam di daerah pegunungan berupa ....
9. Keris sebagai senjata tradisional dari ....
10. Rumah joglo berasal dari .... 


Nontes
Disajikan dalam bentuk
1. Performance/kinerja : Siswa satu persatu maju untuk menunjukkan gunung, sungai,
danau, selat, tanjung, teluk pada peta di provinsi tempat tinggal-
nya
2. Produk/hasil : Menggambar rumah adat 
3. Penugasan : Mengerjakan latihan evaluasi/PR
4. Portofolio : Mengadakan kunjungan wisata di daerahnya kemudian membuat
laporan dan diserahkan ke gurunya

Catatan:
Untuk lebih jelasnya dalam mengembangkan penilaian ini lihat buku IPS Asy’ari kelas IV 

Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan Minggu ke- 7 sampai 9 (3 minggu)

I. Standar Kompetensi :
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar :
Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di Iingkungan
setempat
III. lndikator :
● Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam yang berhu-
bungan dengan kegiatan ekonomi
● Menggunakan peta setempat untuk menunjukkan persebaran
sumber daya alam
● Menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di
Iingkungan setempat
● Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan
tempat tinggalnya
● Menunjukkan persebaran kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya
●Membuat daftar tentang kegiatan ekonomi dan pemanfaatannya di lingkungan tempat tinggalnya 

IV. Materi Pokok
Sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 7 - 9)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Tanya jawab yang berhubungan dengan indukator nomor 1 dan 2 pelajaran di atas 
2. Kegiatan inti
- Mendiskusikan jenis-jenis sumber daya alam 
- Menggunakan peta untuk menunjukkan tempat-tempat penghasil sumber daya
alam dan persebarannya
3. Kegiatan akhir
Menunjukkan dalam peta jenis-jenis sumber daya alam dan persebarannya
Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Tanya jawab pelajaran minggu lalu tentang jenis-jenis sumber daya alam 
2. Kegiatan inti
Menunjukkan pada peta tempat persebaran sumber daya alam
3. Kegiatan akhir
Mencatat tempat-tempat persebaran sumber daya alam
Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Tanya jawab yang berhubungan dengan indikator nomor 5 dan 6 pelajaran di atas
2. Kegiatan inti .
Menunjukkan persebaran kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya
Membuat 
3. Kegiatan akhir
Mengerjakan ulangan harian


VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Peta daerah kabupaten/kota dan provinsi tempat tinggalnya
Gambar berbagai jenis sumber daya alam 
2. Sumber : Buku IPS Asy’ari kelas IV Erlangga halaman 29 - 56 
Buku pendamping yang relevan

VII. Penilaian
Tes dan nontes
Tes
Dilakukan dengan tes tulis bentuk uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Ada berapa macam sumber daya alam itu?
2. Sumber daya alam apa saja yang tidak dapat diperbaharui?
3. Di daerah manakah banyak terdapat kelapa sawit?
4. Provinsi manakah yang menghasilkan gas alam cair terbesar di Indonesia?
5. Kegiatan ekonomi apa saja yang terbesar di daerahmu?

Nontes
Dilakukan dalam bentuk
1. Penugasan : Menunjukkan pada peta tempat-tempat yang terdapat sumber
daya alam di daerah tempat tinggalnya
2. Portofolio : Membuat diagram pembagian sumber daya alam beserta contoh
dan manfaatnya. Kemudian dipresentasikan di depan kelas

Catatan:
Untuk lebih jelasnya dalam mengembangkan penilaian ini lihat buku IPS Asy’ari Kelas IV 

Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.
















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan Minggu ke-10 sampai 12 (3 minggu)


I. Standar Kompetensi :
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar : 
Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat
(kabupaten/kota, provinsi)
III. lndikator : 
● Menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika”
● Menjelaskan pentingnya persatuan dalam keragaman budaya 
● Membandingkan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan 
budaya setempat
● Memberikan contoh cara menghargai keragaman suku bangsa
dan budaya setempat
● Menunjukkan sikap menerima keragaman suku bangsa dan 
budaya di masyarakat
● Menunjukkan keragaman budaya yang ada di daerahnya me-
lalui peta

IV. Materi Pokok
Keanekaragaman suku bangsa dan budaya

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 10 - 12)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Tanya jawab tentang pengertian “Bhineka Tunggal Ika” 
Siswa diajak menyanyi lagu ”Garuda Pancasila” 
2. Kegiatan inti
- Menjelaskan pengertian “Bhineka Tunggal Ika”
- Menjelaskan pentingnya persatuan dalam keragaman budaya
3. Kegiatan akhir
Menunjukkan letak tulisan dalam burung garuda Pancasila
Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Tanya jawab tentang keragaman adat istiadat dan budaya yang ada di Iingkungannya 
2. Kegiatan inti
Membandingkan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya setempat
Memberikan contoh cara menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat 
3. Kegiatan akhir
- Mencatat rangkuman tentang materi yang diajarkan
- Menyimpulkan hasil diskusi
Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Siswa diajak menyanyi lagu yang relevan dengan pembahasan
2. Kegiatan inti
Menunjukkan sikap menerima keragaman suku bangsa di masyarakat
Menunjukkan keragaman budaya di daerahnya melalui peta
3. Kegiatan akhir
Mengamati peta dan menunjukkannya


VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar-gambar aneka suku bangsa dan budaya
2. Sumber : Buku IPS Asy’ari kelas IV Erlangga halaman 57 - 74
Buku pendamping yang relevan

VII. Penilaian
Tes dan nontes
Tes
Dilakukan dengan tes tulis bentuk isian


Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Bhinneka Tunggalka berasal dari bahasa ....
2. Bhinneka Tunggal Ika artinya walau berbeda-beda tetapi tetap ....
3. Untuk mengikat rasa persatuan dan kesatuan maka perlu mengamalkan
lambang negara kita....
4. Patih Gajah Mada berusaha keras mempersatukan wilayah ....
5. Suku Gayo terdapat di wilayah Provinsi ….
6. Suku Batak terdapat di wilayah Provinsi ….
7. Hutauruk berasal dari suku Batak, Ujang dari Jawa Barat, Jiung dari suku Betawi, Joko
berasal dari suku Jawa, dan I Ketut dari Bali. Boleh berbeda suku tetapi harus tetap ....
8. Sumpah Palapa dicetuskan oleh ....
9. Sumpah Pemuda dikumandangkan pada tanggal ....
10. Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kunci utama ... negara.

Nontes
Dalam nontes ini disajikan dalam bentuk:
1. Kinerja : Siswa maju menyampaikan nama-nama suku di wilayah Jawa
dengan menggunakan peta
2. Produk/hasil : Memberi warna pada burung garuda
3. Portofolio : Membuat poster dengan tulisan huruf tegak bersambung

Catatan:
Untuk lebih jelasnya dalam penilaian ini lihat buku IPS Asy’ari Kelas IV Erlangga 

Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.














RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan Minggu ke 13 sampai 15 (3 minggu)

I. Standar Kompetensi :

Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar : 
Menghargai berbagai peninggalan sejarah di Iingkungan
setempat (kabupaten/kota provinsi) dan menjaga kelestarianya
III. lndikator :
● Mencatat peninggalan-peninggalan sejarah di Iingkungan 
setempat
● Mengumpulkan informasi tentang asal-usul nama suatu
tempat dan berbagai sumber
● Mengelompokkan jenis-jenis dan ciri-ciri peninggalan
bersejarah di Iingkungan setempat 
● Menceritakan peninggalan bersejarah yang ada di lingkungan
setempat
● Menjelaskan cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah
● Mengadakan kunjungan ke tempat bersejarah
● Membuat laporan hasil kunjungan ke tempat-tempat
bersejarah di Iingkungan setempat

IV. Materi Pokok
Peninggalan sejarah di lingkungan setempat

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 13 - 15)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Tanya jawab tentang peninggalan sejarah 
2. Kegiatan inti
- Mencatat peninggalan sejarah yang ada di Iingkungan setempat
- Mencari dan mengumpulkan informasi tentang asal-usul nama suatu tempat
3. Kegiatan akhir
Membuat rangkuman dan mencatat macam-macam peninggalen sejarah yang ada di Iingkungan 
Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Tanya jawab tentang cini-ciri peninggalan sejarah
2. Kegiatan inti
- Mengelompokkan jenis dan ciri peninggalan sejarah yang ada di lingkungan setempat
- Menceritakan peninggalan bersejarah yang ada di lingkungan setempat
3. Kegiatan akhir
Pendalaman materi tentang pengelompokkan peninggalan bersejarah dan menceritakannya di depan kelas
Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Tanya jawab mengulang materi pertemuan 1 dan 2
2. Kegiatan inti
- Menjelaskan cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah
- Mengadakan kunjungan ke tempat bersejarah
- Membuat laporan hasil kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Iingkungan
setempat
3. Kegiatan akhir
- Mengumpulkan gambar tempat-tempat peninggalan bersejarah
- Mengumpulkan hasil laporan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah 


VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar-gambar peninggalan bersejarah (misal; Candi Boro-budur, gereja Katedral, masjid Maimun Medan, dan lain-lain)
2. Sumber : Buku IPS Asy’ari kelas IV Erlangga halaman 75 - 86 
Buku pendamping yang relevan


VII. Penilaian
Tes dan nontes
Tes
Dalam tes ini dilakukan secara tertulis bentuk uraian


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Siapa yang bertanggung jawab menjaga kelestarian tempat bersejarah?
2. Tulislah apa saja yang termasuk tempat peninggalan bersejarah? 3 saja!
3. Bagaimana cara menjadi bangsa yang baik?
4. Berupa apakah peninggalan sejarah agama Hindu?
5. Di manakah tempat menyimpan benda-benda bersejarah?

Nontes
Dalam nontes ini disajikan dalam bentuk:
1. Penugasan : Menceritakan tentang tempat bersejarah dan asal-usul nama suatu tempat
2. Portofolio : Membuat kliping tentang tempat bersejarah/peninggalan berse- jarah

Catatan: 
Untuk lebih jelasnya dalam penilaian ini lihat buku IPS Asy’ari Kelas IV Erlangga 


Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas I Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan Minggu ke-16 dan 17 (2 minggu)
Materi terakhir untuk jatah semester I

I. Standar Kompetensi :
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar :
Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di
lingkungannya
III. lndikator :
● Menjelaskan pentingya memiliki sikap kepahlawanan dan 
patriotisme
● Memberi contoh rela berkorban
● Menunjukkan sikap positif atas jasa para pahlawan dalam
membela bangsa dan negara 
● Menghargai para pahlawan bangsa dengan mengingat jasa-
jasa mereka 
● Menjelaskan perlunya memiliki sikap berjiwa besar 
● Memberi contoh sikap berjiwa besar dalam kehidupan sehari-
hari

IV. Materi Pokok
Meneladani patriotisme dan kepahlawanan


V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan ke-16 dan 17 terakhir untuk semester I)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Tanya jawab tentang kepahlawanan dan patriotisme
2. Kegiatan inti
- Menjelaskan pentingnya memiliki sikap kepahlawanan dan patriotisme
- Memberikan contoh sikap rela berkorban untuk sesama 
- Menunjukkan sikap positif jasa pahlawan dalam membela bangsa dan negara dengan bermain peran.
3. Kegiatan akhir
Siswa diajak membuat rangkuman tentang sikap-sikap kepahlawanan, contoh perbuatan rela berkorban, sikap positif jasa para pahlawan.

Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Tanya jawab kepahlawanan dan patriotisme
2. Kegiatan inti
- Menjelaskan cara menghargai jasa-jasa pahlawan 
- Menjelaskan perlunya memiliki sikap berjiwa besar 
- Memberikan contoh sikap berjiwa besar dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan akhir
Pemantapan dengan membuat rangkuman tentang jasa-jasa pahlawan dan contoh sikap berjiwa besar dalam kehidupan sehari-hari. 

Pertemuan 3
Ulangan harian: materi pertemuan 1 dan 2 soal di buku IPS Asy’ari Kelas IV Erlangga 


VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar pahlawan dan gambar tempat bersejarah
2. Sumber : Buku IPS kelas IV Asy’ari Erlangga halaman 87 - 106
Buku pendamping yang relevan

VII. Penilaian
Tes dan nontes
Tes tulis dilakukan dengan soal uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa sebutan atau gelar untuk Sultan Hasanuddin?
2. Tulislah siapa saja nama-nama pahlawan yang berasal dari Sumatera Barat!
3. Siapakah K.H. Hasyim Asy’ari itu?
4. Siapa pula K.H. Ahmad Dahlan itu?
5. Sebutan apakah untuk nama-nama pahlawan yang berasal dari Aceh?

Nontes
1. Kinerja : Kesungguhan bermain peran dalam menghayati sikap kepahla- wanan dan patriotisme
2. Penugasan : Membuat laporan hasil diskusi tentang contoh sikap dan
patriotisme, rela berkorban, menghargai jasa para pahlawan dan
berjiwa besar dalam kehidupan sehari-hari
3. Portofolio : Membuat cerita tentang pahlawan yang berasal dari daerah tem-
pat tinggalnya (kabupaten/kota atau provinsi) dengan tulisan te-
gak bersambung

Catatan:
Untuk lebih jelasnya dalam penilaian ini lihat buku IPS Asy’ari Kelas IV Erlangga 

Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.



















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan minggu ke- 1 sampai 4 (4 minggu)

I. Standar Kompetensi :
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan 
teknologi di lingkungan kabupaten I kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar :
Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber 
daya alam dan potensi lain di daerahnya
III. lndikator :
● Menyebutkan sumber daya alam yang berpotensi di daerah- 
nya
● Mengelompokkan sumber daya alam di daerahnya
● Menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di daerah
● Menjelaskan perlunya melestarikan sumber daya alam
● Menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah
tempat tinggalnya
● Menunjukkan tempat kegiatan ekonomi yang ada di daerah-
nya
● Menunjukkan tempat sumber daya alam pertanian, kelautan,
mineral dan energi dan sumber daya ruang
● Membuat laporan sederhana tentang hasil pengamatan tem-
pat sumber daya alam tersebut


IV. Materi Pokok
Aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain yang ada di 
daerahnya 

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1 - 4)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Siswa diajak mengamati gambar pemandangan alam
2. Kegiatan inti
Menyebutkan apa saja sumber daya alam di daerahnya yang mendukung kegitan ekono-
mi di daerahnya
Mengelompokkan sumber daya alam tersebut sesuai jenis-jenisnya
3. Kegiatan akhir
Merangkum materi pelajaran yang telah diterimanya

Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Siswa diajak menyanyi ”Nyiur Melambai”
Tanya jawab materi pelajaran
2. Kegiatan inti
Menjelaskan tentang manfaat sumber daya alam
Menjelaskan perlunya melestarikan sumber daya alam
3. Kegiatan akhir
Mencatat hal-hal penting tentang manfaat dan melestarikan sumber daya alam

Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Menjawab pertanyaan guru
2. Kegiatan inti
Menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerahnya
Menunjukkan tempat kegiatan ekonomi di daerahnya
3. Kegiatan akhir
Murid maju menunjukkan melalui peta tempat kegiatan ekonomi di daerahnya

Pertemuan 4
1. Kegiatan awal
Mengamati peta di papan tulis
Menunjukkan tempat dan jenis-jenis sumber daya alam
2. Kegiatan inti
Menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam di daerahnya
Menceritakan sumber daya alam yang mendukung kegiatan ekonomi
3. Kegiatan akhir
Bercerita di depan kelas tentang sumber daya alam yang berkaitan dengan kegiatan
ekonomi di daerahnya

VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar berbagai jenis sumber daya alam
2. Sumber : Buku IPS kelas IV Asy’ari Erlangga halaman 107 - 116
Buku pendamping IPS yang relevan

VII. Penilaian
Tes dan nontes
Tertulis: Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tulislah tiga sumber daya alam yang dapat diperbarui!
2. Tulislah tiga sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui!
3. Tulislah potensi ekonomi yang terdapat di daerah tempat tinggalmu!
4. Jelaskan bagaimana cara melestarikan sumber daya alam agar tidak cepat habis atau pu-
nah!
5. Apa saja manfaat sumber daya alam pertanian?

Nontes
1. Performance : Menceritakan di depan kelas tentang manfaat sumber daya
alam bagi kehidupan manusia
2. Portofolio : Membuat pembagian 4 sumber daya alam yang ada di daerah
tempat tinggalnya

Catatan:
Untuk lebih jelasnya dalam penilaian ini lihat buku IPS Asy’ari Kelas IV Erlangga 


Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas I Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan minggu ke- 14 - 17 (4 minggu)
Minggu terakhir pada jatah semester II

I. Standar Kompetensi : 
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan 
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar : 
Mengenal permasalahan sosial di daerahnya
III. lndikator :
● Menyebutkan ciri-ciri kegiatan sosial budaya daerah (kabupa-
ten/kota, provinsi)
● Mengelompokkan kegiatan sosial dan kegiatan budaya di
daerahnya
● Menjelaskan akibat terjadinya bencana alam dan penga- 
ruhnya terhadap kegiatan masyarakat
● Menjelaskan manfaat kegiatan sosial di daerahnya
● Menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan sosial budaya dalam 
masyarakat
● Menunjukkan tempat kegiatan sosial dan budaya di daerah-
nya
● Membedakan kegiatan sosial dan budaya untuk anak-anak
dan orang tua
● Menceritakan kegiatan sosial dan budaya yang pernah dili-
hatnya di depan kelas atau kelompoknya

IV. Materi Pokok
Masalahan sosial 

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 14 - 17)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Mengamati gambar kegiatan memperbaiki jembatan
2. Kegiatan inti
Menyebutkan ciri-ciri kegiatan sosial budaya di daerahnya
Mengelompokkan kegiatan sosial budaya di daerahnya
3. Kegiatan akhir
Merangkum pelajaran yang telah diterimanya

Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Tanya jawab yang berhubungan dengan materi pelajaran
2. Kegiatan inti
Menjelaskan tentang manfaat kegiatan sosial budaya di daerahnya
Menjelaskan akibat bencana alam terhadap kegiatan sosial budaya masyarakat
3.Kegiatan akhir
Menyimpulkan penjelasan guru

Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Melalui gambar murid menunjukkan bentuk-bentuk kegiatan sosial budaya masyarakat
2. Kegiatan inti
Menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan sosial dan budaya
Menunjukkan tempat kegiatan sosial budaya tersebut
3. Kegiatan akhir
Mendiskusikan dengan kelompoknya kegiatan sosial budaya di masyarakat

Pertemuan 4
1. Kegiatan awal
Tanya jawab materi pelajaran
Melalui pengamatan anak dapat membedakan kegiatan sosial dan budaya di masya-
kat
2. Kegiatan inti
Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan sosial budaya dalam masyarakat.
Membedakan bentuk kegiatan sosial dan budaya di masyarakat
Menceritakan tentang kegiatan sosial budaya di masyarakat
3. Kegiatan akhir
Menjawab pertanyaan lisan dari gurunya


VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar kegiatan sosial (kerja bakti) dan budaya 
2. Sumber : Buku IPS kelas IV Asy’ari Erlangga halaman 141 - 157
Buku pendamping IPS kelas IV yang relevan

VII. Penilaian
Tes dan nontes 
Tulis : Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud lingkungan sosial!
2. Jelaskan dua akibat jika pertumbuhan penduduk tidak terkendali!
3. Jelaskan dua cara pemerintah dalam mengatasi kebodohan!
4. Jelaskan empat cara melindungi diri dari kejahatan!
5. Tuliskan tiga ciri keluarga miskin!

Nontes
Dalam nontes ini dilakukan dalam bentuk:
1. Performance : Bercerita di depan kelas/kelompok tentang masalah sosial dan
budaya di daerahnya
2. Portofolio : Membuat poster tentang kepedulian masalah sosial 


Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas I Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 15 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan minggu ke- 9 sampai 13 (5 minggu)

I. Standar Kompetensi : 
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan 
teknologi di lingkungan kabupaten kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar : 
Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan 
transportasi serta pengalaman menggunakannya
III. lndikator : 
● Membandingkan/membedakan jenis teknologi produksi pada
masa lalu dan masa sekarang
● Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan
sekarang
● Menyebutkan macam-macam alat produksi masa lalu dan 
masa kini
● Menceritakan pengalaman menggunakan alat produksi
lalu dan sekarang
● Cara menggunakan secara sederhana teknologi produksi
masa lalu dan masa kini
● Membandingkan/membedakan jenis teknologi komunikasi
pada masa lalu dan masa sekarang
● Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan
sekarang
● Menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan 
masa kini
● Menceritakan pengalaman menggunakan alat komunikasi
lalu dan sekarang
● Cara menggunakan secara sederhana teknologi komunikasi
masa lalu dan masa kini
● Membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi
pada masa lalu dan masa sekarang
● Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan
sekarang
● Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan 
masa kini
● Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi
lalu dan sekarang
● Cara menggunakan secara sederhana teknologi transportasi
masa lalu dan masa kini

IV. Materi Pokok
Perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi 

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 9 - 13)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Mengamati gambar bermacam-macam teknologi produksi
2. Kegiatan inti
Mengelompokkan teknologi produksi masa lalu dan masa kini
Membandingkan/membedakan jenis-jenisnya
Menunjukkan peralatannya
Menyebutkan macam-macamnya
Menceritakannya di depan kelas atau kelompoknya
Menggunakan teknologi tersebut secara sederhana
3. Kegiatan akhir
Membuat simpulan tentang teknologi produksi masa lalu dan masa kini

Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Mengamati gambar bermacam-macam teknologi komunikasi
2. Kegiatan inti
Mengelompokkan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini
Membandingkan/membedakan jenis-jenisnya
Menunjukkan peralatannya
Menyebutkan macam-macamnya
Menceritakannya di depan kelas atau kelompoknya
Menggunakan teknologi komunikasi secara sederhana
3. Kegiatan akhir
Membuat simpulan tentang teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini


Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Mengamati gambar bermacam-macam teknologi transportasi
2. Kegiatan inti
Mengelompokkan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini
Membandingkan/membedakan jenis-jenisnya
Menunjukkan peralatannya
Menyebutkan macam-macamnya
Menceritakannya di depan kelas atau kelompoknya
Menggunakan teknologi transportasi secara sederhana
3. Kegiatan akhir
Membuat simpulan tentang teknologi transportasi masa lalu dan masa kini

Pertemuan 4
1. Kegiatan awal
Tanya jawab tentang teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
2. Kegiatan inti
Mengerjakan soal ulangan akhir bab/ulangan formatif
3. Kegiatan akhir
Menilai hasil pekerjaan murid

Pertemuan 5
Dalam pertemuan ke- 5 ini diberikan ulangan blok dari bab 7, 8, dan 9 dengan berbagai
bentuk soal 

VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar bermacam-macam teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi
2. Sumber : Buku IPS kelas IV Asy’ari Erlangga halaman 125 - 140
Buku tentang teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi

VI. Penilaian
Tes dan nontes 
Tertulis : Isian
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Membuat kerupuk dengan tangan termasuk teknologi ....
2. Telepon yang tidak menggunakan kabel disebut telepon ....
3. Mobil, kereta api, dan pesawat termasuk teknologi ....
4. Salah satu ciri transportasi masa lalu adalah ....
5. Penemu telepon adalah ....

Nontes
Dalam nontes ini dilakukan dalam bentuk:
1. Performance/kinerja : Bercerita di depan kelas/kelompoknya tentang teknologi produk-
si, komunikasi atau transportasi
2. Produk/hasil : Menggambar salah satu dari ke tiga teknologi tersebut
3. Portofolio : Mengisi tabel tentang ke tiga teknologi tersebut

Catatan:
Untuk lebih jelasnya dalam penilaian ini lihat buku IPS Asy’ari Kelas IV Erlangga 

Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.




















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas I Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 15 jam pelajaran @ 35 menit
Pertemuan minggu ke- 9 sampai 13 (5 minggu)

I. Standar Kompetensi : 
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten kota dan provinsi

II. Kompetensi Dasar : 
Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya

III. lndikator : 
● Membandingkan/membedakan jenis teknologi produksi pada
masa lalu dan masa sekarang
● Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan
sekarang
● Menyebutkan macam-macam alat produksi masa lalu dan
masa kini
● Menceritakan pengalaman menggunakan alat produksi
lalu dan sekarang
● Cara menggunakan secara sederhana teknologi produksi
masa lalu dan masa kini
● Membandingkan/membedakan jenis teknologi komunikasi
pada masa lalu dan masa sekarang
● Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan
sekarang
● Menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan
masa kini
● Menceritakan pengalaman menggunakan alat komunikasi
lalu dan sekarang
● Cara menggunakan secara sederhana teknologi komunikasi
masa lalu dan masa kini
● Membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi
pada masa lalu dan masa sekarang
● Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan
sekarang
● Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan
masa kini
● Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi
lalu dan sekarang
● Cara menggunakan secara sederhana teknologi transportasi
masa lalu dan masa kini

IV. Materi Pokok
Perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi

V. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 9 - 13)
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
Mengamati gambar bermacam-macam teknologi produksi
2. Kegiatan inti
Mengelompokkan teknologi produksi masa lalu dan masa kini
Membandingkan/membedakan jenis-jenisnya
Menunjukkan peralatannya
Menyebutkan macam-macamnya
Menceritakannya di depan kelas atau kelompoknya
Menggunakan teknologi tersebut secara sederhana
3. Kegiatan akhir
Membuat simpulan tentang teknologi produksi masa lalu dan masa kini

Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
Mengamati gambar bermacam-macam teknologi komunikasi
2. Kegiatan inti
Mengelompokkan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini
Membandingkan/membedakan jenis-jenisnya
Menunjukkan peralatannya
Menyebutkan macam-macamnya
Menceritakannya di depan kelas atau kelompoknya
Menggunakan teknologi komunikasi secara sederhana
3. Kegiatan akhir
Membuat simpulan tentang teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini


Pertemuan 3
1. Kegiatan awal
Mengamati gambar bermacam-macam teknologi transportasi
2. Kegiatan inti
Mengelompokkan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini
Membandingkan/membedakan jenis-jenisnya
Menunjukkan peralatannya
Menyebutkan macam-macamnya
Menceritakannya di depan kelas atau kelompoknya
Menggunakan teknologi transportasi secara sederhana
3. Kegiatan akhir
Membuat simpulan tentang teknologi transportasi masa lalu dan masa kini

Pertemuan 4
1. Kegiatan awal
Tanya jawab tentang teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
2. Kegiatan inti
Mengerjakan soal ulangan akhir bab/ulangan formatif
3. Kegiatan akhir
Menilai hasil pekerjaan murid

Pertemuan 5
Dalam pertemuan ke- 5 ini diberikan ulangan blok dari bab 7, 8, dan 9 dengan berbagai
bentuk soal

VI. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar bermacam-macam teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi
2. Sumber : Buku IPS kelas IV Asy’ari Erlangga halaman 125 - 140
Buku tentang teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi

VI. Penilaian
Tes dan nontes
Tertulis : Isian
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Membuat kerupuk dengan tangan termasuk teknologi ....
2. Telepon yang tidak menggunakan kabel disebut telepon ....
3. Mobil, kereta api, dan pesawat termasuk teknologi ....
4. Salah satu ciri transportasi masa lalu adalah ....
5. Penemu telepon adalah ....

Nontes
Dalam nontes ini dilakukan dalam bentuk:
1. Performance/kinerja : Bercerita di depan kelas/kelompoknya tentang teknologi produk-
si, komunikasi atau transportasi
2. Produk/hasil : Menggambar salah satu dari ke tiga teknologi tersebut
3. Portofolio : Mengisi tabel tentang ke tiga teknologi tersebut

Catatan:
Untuk lebih jelasnya dalam penilaian ini lihat buku IPS Asy’ari Kelas IV
Erlangga 

Gendowang,…………………..
Guru Kelas 4

SARSIDI,S.Pd.











Satuan Pendidikan : SDN 01 Gendowang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / I
Hari / Tanggal : Selasa, 28 Oktober 2011
Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung campuran

C. Indikator
1. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan perkalian.
2. Menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran.
3. Menentukan aturan operasi hitung campuran dan menggunakannya dalam pemecahan soal.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan perkalian.
2. Menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran.
3. Menentukan aturan operasi hitung campuran dan menggunakannya dalam pemecahan soal.

E. Materi Pembelajaran
Operasi Hitung Campuran

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit
 )
• Salam
• Doa
 
• Presensi
• Apersepsi
- “Anak-anak, di kelas 3 kalian sudah mempelajari penjumlahan dan pengurangan”
- “Pada pembelajaran yang lalu kalian juga sudah mempelajari perkalian dan pembagian kan?”
- Nah anak-anak pada hari ini kita akan mempelajari tentang operasi hitung campuran.”
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti (45 menit
 )
• Tanya jawab tentang aturan pengerjaan operasi hitung campuran Tanya Jawab
• Guru menerangkan media tentang aturan pengerjaan operasi hitung campuran
 
• Siswa ditunjuk menyelesaikan contoh soal operasi hitung campuran di papan tulis Penugasan
• Siswa yang lain menanggapi hasil pekerjaan temannya
 
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (Satu bangku dua orang)
 
• Setiap kelompok mengerjakan LKS tentang operasi hitung campuran
• Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dan kelompok yang lain melengkapi
 
• Guru memberikan penguatan dan penilaian tentang hasil kerja masing-masing kelompok
 
• Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari Tanya Jawab
• Siswa diberikan kesempatan bertanya materi yang belum dipahami
Tanya Jawab

3. Kegiatan Akhir (20 menit
 )
• Guru membagikan soal evaluasi
• Siswa mengerjakan soal evaluasi
• Siswa mengumpulkan soal evaluasi Penugasan
• Kesan-kesan siswa yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan Tanya Jawab
• Saran-saran dari siswa untuk pembelajaran berikutnya agar lebih baik
 
• Guru mengakhiri pelajaran
 
• Doa dan salam penutup
 



G. Media dan Sumber Belajar
1. Media
• Contoh penyelesaian operasi hitung campuran

2. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP 2006 Pelajaran Matematika Kelas IV Semester I
• Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga
• Akhsin, Nur, dkk. 2006. Matematika untuk Kelas IV SD/MI. Klaten: Cempaka Putih

H. Penilaian
• Prosedur Penilaian : Proses dan Akhir
• Teknik Penilaian : Tes
Jenis Tes : Tertulis
Bentuk Tes : Subyektif
• Alat Penilaian : Lembar soal dan lembar pengamatan
• Kriteria Penilaian :
1. Penilaian proses didasarkan pada kegiatan siswa selama mengikuti KBM. Aspek yang dinilai adalah :
a. Keaktifan siswa selama KBM
b. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan
c. Kerjasama dalam kelompok
2. Penilaian akhir didasarkan pada hasil kerja siswa dalam mengerjakan LKS dan soal evaluasi

I. Lampiran
1. Ringkasan materi
2. LKS (Lembar Kerja Siswa)
3. Kunci Jawaban LKS
4. Lembar soal tes akhir dan kunci jawaban
5. Format penilaian proses dan hasil